• Jumat, 22 September 2023

Tingkatkan Kemandirian Wirausaha Siswa SLB, Tim Dosen UM Kembangkan Oven Asap Cair Berbasis IoT

- Senin, 18 September 2023 | 13:25 WIB
Dr.Eng. Anik Nur Handayani, S.T., M.T. yang mewakili Tim Dosen UM menyerahkan oven asap cair hasil pengembangan timnya dalam program pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kemandirian siswa SLB Autis Lab UM, Kamis, 14 September 2023. (Foto: Dokumentasi Tim Dosen UM)
Dr.Eng. Anik Nur Handayani, S.T., M.T. yang mewakili Tim Dosen UM menyerahkan oven asap cair hasil pengembangan timnya dalam program pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kemandirian siswa SLB Autis Lab UM, Kamis, 14 September 2023. (Foto: Dokumentasi Tim Dosen UM)

AboutMalang.com, 18 September 2023 - Tim Dosen Universitas Negeri Malang (UM) tak henti-hentinya menyebarkan spirit inovasi, dengan kembali mengabdi pada masyarakat sebagai perwujudan Tridarma Perguruan Tinggi.

Kali ini, tim yang diketuai oleh Dr.Eng. Anik Nur Handayani, S.T., M.T. (Teknik Elektro dan Informatika) dan beranggotakan Dr. Nunung Nurjanah, M.Kes.; Dr. Titi Mutiara Kiaranawati, M.P. (Pendidikan Tata Boga dan Busana); serta Andika Bagus Nur Rahma Putra, S.Pd., M.Pd. (Teknik Mesin dan Industri) ini mengembangkan oven asap cair untuk siswa sekolah luar biasa alias SLB.

Saat dikonfirmasi tim AboutMalang.com, Anik, sapaan akrab sang ketua tim menyebut tujuan dari pengabdian masyarakat yang didanai internal UM ini adalah untuk meningkatkan kemandirian siswa SLB Autis Lab UM, khususnya dalam bidang wirausaha.

Baca Juga: Gandeng Praktisi, Tim Dosen UM Bagikan Rahasia agar Karya Siswa SMKN 10 Malang Tembus Image Bank Platform

"Bidang kewirausahaan pada SLB Autis Lab UM sangat menarik karena memberikan respons positif terhadap para siswa dan juga sekolah," katanya.

Salah satu usaha yang dijalankan SLB Autis Lab UM untuk meningkatkan kemandirian siswa adalah produksi telur asin.

Tak tanggung-tanggung, Anik pun menyebut bahwa usaha telur asin di sekolah ini telah berjalan selama kurang lebih delapan tahun.

Baca Juga: Hadiri Reuni Akbar IKA UM, Menko PMK Muhadjir Effendy: Saya Berutang Budi Pada Kampus Ini

"Usaha telur asin ini dibuat oleh para siswa dan guru pendamping dari pihak sekolah," lanjut lulusan Saga University Jepang ini.

Namun, dalam usaha yang dilakukan siswa dan guru SLB tersebut, menemui kendala yakni keterbatasan fungsi dan teknologi dari alat yang dipunyai.

"Proses pembakaran telur asin pada oven dilakukan secara manual dan harus ditunggu karena tidak dilengkapi dengan pewaktu atau timer yang dapat mengatur waktu memasak," katanya.

Baca Juga: UENAK! Ricebowl Dapur Enhade Karya Mahasiswa UM yang Memiliki Cita Rasa Unik dan Bikin Kenyang

Proses pembakaran dengan oven versi manual pun memakan waktu 3-4 jam, karena panas yang dihasilkan dari pembakaran tempurung kelapa tidak menghasilkan panas yang stabil, sehingga membuat proses pembakaran
yang berlangsung lama.

"Tidak adanya pengatur suhu dan tekanan juga berpengaruh pada oven karena menyebabkan tingkat kematangan telur pada masing-masing tempat jadi berbeda," lanjut dosen Departemen Teknik Elektro dan Informatika ini.

Halaman:

Editor: Arvendo Mahardika

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X