Oleh: Denisa Maharani *)
Sahwahita bersama dengan Laboratorium Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang berkolaborasi dengan HWDI Malang (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia) Malang untuk membuat Event dalam tugas mata kuliah Praktikum Public Relations 3. Praktikum Public Relations 3 ini merupakan praktik lapangan yang memiliki output management event.
Pitching praktikum ini dilaksanakan untuk menjelaskan mengenai susunan event yang telah disusun oleh Sahwahita bersama HWDI Malang serta dibimbing oleh dosen pengampu Praktikum Management event Bapak Jamroji,S.Sos., M.Comms dan Ibu Maharina Novia Zahro S.Ikom., M.Ikom sebelum pitching berlangsung.
Baca Juga: Meyakini Nabi Palsu di Era 4.0 Ditilik Melalui Hadis
Sebelum event dilaksanakan terdapat sesi pitching praktikum Management event yang bertujuan mempresentasikan tentang event yang sudah dirancang oleh Sahwahita bersama HWDI Malang dengan tema utama mengenai Kesetaraan dan kepedulian Masyarakat Malang terhadap Disabilitas. Kegiatan Pitching ini dilaksanakan di Kantor Sekretariat HWDI Kota Malang pada tanggal 19 Mei 2023 dan dihadiri oleh Dosen Pengampu bersama dengan Asisten Praktikum Management Event Public Relations 3 serta hadir juga dari Kepengurusan HWDI Malang.
Dalam kegiatan ini diawali dengan penyampaian hasil rancangan Program Management event oleh Sahwahita sebagai Praktikan Management Event Public Relation 3. Dalam pembahasan ini, Sahwahita memaparkan program-program yang terdiri dari pra event, main event dan pasca event. Seluruh rancangan program telah didiskusikan dan dikonsultasikan bersama dengan anggota Sahwahita dan HWDI Malang. Setelah Pemaparan mengenai susunan program, kegiatan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai detail rancangan program dengan bimbingan dan saran dari Ibu Maharina Novia Zahro S.Ikom., M.Ikom selaku dosen pengampu praktikum public relation 3.
Baca Juga: Sukses Jadi Produk Unggulan, Motor Listrik SMK Nasional Malang Diapresiasi Kementerian Perindustrian
Pembahasan ini diawali dengan beberapa usulan mengenai program dari Ibu Maharina Novia Zahro S.Ikom., M.Ikom. Dalam lingkup pembahasan ini Ibu Maharina mengutarakan "Banyak sekali value berita yang bisa viral untuk menyuarakan tentang isu disabilitas ini, agar masyarakat juga bisa aware". Adapun program campaign yang telah dirancang untuk menyuarakan isu mengenai kesetaraan dan kepedulian terhadap masyarakat disabilitas agar isu ini segera terangkat dan bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah. Campaign ini merupakan campaign dalam menyuarakan kesetaraan disabilitas melalui hastag #SatuTanganSatuSuara dan akan dialokasikan di Car Free Day ijen Kota Malang tepat pada 2 Juli 2023 mendatang.
Viola selaku pemapar pitching hari ini, menjelaskan bahwa didalam Campaign ini akan ada beberapa sub acara seperti penampilan, musikalisasi puisi dan display produk UMKM para anggota HWDI. Pada penampilan terdapat penampilan menyanyi yang akan diiringi dengan paduan suara Gita Surya UMM. Lalu, terdapat usulan dari ibu maharina mengenai kolaborasi paduan suara yang ada di malang guna memeriahkan acara di CFD ini.
Baca Juga: Geliat Ekonomi di Hari Raya, Mampukah Bangkitkan Kondisi Bangsa?
Melanjutkan mengenai ujaran dari Ibu Maharina yang membahas mengenai media atau pemberitaan, Bu Siswinarsih selaku pembina dari HWDI Malang memberikan sebuah saran “Saat ini isu inklusivitas itu sedang marak dibicarakan hingga bisa menjadi kesempatan beberapa media untuk membuat berita, oleh karena itu diharap semua media bisa lebih memperhatikan lagi isi artikel yang akan diupload dan jangan dilebih-lebihkan”. Memang terdapat banyak value berita yang bisa didapat dari isu tersebut, terutama karena HWDI juga adalah organisasi perempuan di bidang advokasi dan pemberdayaan yang pengurus dan anggotanya mayoritas adalah perempuan dengan berbagai ragam Disabilitas (fisik, sensorik, mental, intelektual). HWDI lahir sebagai dampak dari tuntutan global perlindungan dan pemberdayaan perempuan penyandang disabilitas yang mengalami diskriminasi berlapis. HWDI juga berdiri karena banyak yang memandang sebelah mata terhadap masyarakat penyandang disabilitas, dan penyandang disabilitas terhitung sulit mendapatkan pekerjaan di Indonesia sehingga terbentuklah HWDI untuk menaungi bakat dan usaha UMKM yang dimiliki oleh anggotanya.
Baca Juga: Merawat 'Jaringan' dalam Layanan Bimbingan dan Konseling Era Pembelajaran Luring-Daring
Selain berfokus untuk menunjang ekonomi dan usaha UMKM anggotanya melalui koperasi simpan pinjam, HWDI Malang juga fokus berkolaborasi dengan beberapa pemerintahan daerah, lembaga sosial, rumah sakit, aparat, perusahaan untuk melakukan pelatihan tentang digital marketing dan mencapai visi misi HWDI Malang yaitu mensejahterakan melalui kesetaraan sosial antara penyandang disabilitas dan masyarakat lainnya.
Maka dari itu HWDI Malang adalah salah satu cabang dari HWDI Indonesia yang menyuarakan mengenai hak-hak disabilitas di Kota Malang semestinya. Menurut Ibu Siswinarsih selaku pembina dari HWDI Malang berpendapat bahwa beberapa masyarakat disabilitas merasa media hanya membawa berita mengenai disabilitas untuk dijadikan objek saja agar masyarakat merasa aware, di dalam pandangan disabilitas mereka merasa belum terlalu disetarakan dengan masyarakat lainnya. Sahwahita sebagai praktikan yang memaparkan merasa mendapat pengetahuan baru mengenai tahapan dalam bermedia. Karena beberapa media juga banyak yang meng-klaim atau melebihkan sebuah berita tidak sesuai semestinya.
Artikel Terkait
Magang di Restoran, Santri PP Darul Muttaqin Belajar Kecakapan Hidup
Syukuri Keberhasilan UTS, Santri PP Darul Muttaqin Batu Diajak Mendaki Gunung
Boneka Kematian
Pentigraf: Bangkit
Keluguan dalam Kumpulan Puisi 'Boneka Kain Perca Bermuka Marun' Karya Hendro Siswanggono: Sebuah Resensi
Politik Romantik-Retorik Menjelang Pemilu 2024