Oleh Arvendo Mahardika *)
Waktu saya masih kuliah S-1, ada mata kuliah ini. Mata kuliah yang sederhana, tapi menyelesaikannya tak sesederhana kelihatannya.
DI awal kuliah, dosen kami memberikan prolog bahwa AI ini memang diciptakan untuk membantu kita menyelesaikan masalah dari yang paling simple sehari-hari hingga yang paling rumit di laboratorium.
Contoh yang waktu itu beliau jelaskan adalah soal bagaimana seorang salesman/kurir mengantar barang dengan rute tercepat dengan titik-titik yang sudah ditentukan.
Baca Juga: KOLOM PEMRED: Jejak Langkah Aktivisme
Hari ini... AI hadir dengan jauh lebih sederhana. Sesimple bikin deskripsi untuk AboutMalang.com hingga bikin 20 caption Natal, bisa terotomatisasi dalam waktu 5-10 detik saja. Mungkin ini sudah lama juga sih dan sayanya yang baru tahu. Tapi ini gila.
Bisa jadi terbersit di benak teman-teman, termasuk saya, yang berprofesi sebagai penulis konten dan copywriter ini, apakah masa depan copywriter terancam dengan adanya AI yang tidak mengandalkan mood saat menulis ini?
Jika seorang penulis tidak berusaha menggali karier bahkan melakukan shifting dengan cara mengeksplor bidang-bidang penulisan yang lebih mendalam misalnya content creator media online, customer handling, customer onboarding, dan sejenisnya, ya pasti akan terancam.
Baca Juga: KOLOM PEMRED: Tips Melamar Kerja yang Berangkat dari Pengalaman Merekrut
Artikel Terkait
KOLOM PEMRED: Sekelumit Pikiran Saya Soal SMK dan Potensi Kemandirian Ekonomi
KOLOM PEMRED: BERNAS, untuk UM Tercinta yang Hari Ini Sedang Berulang Tahun
KOLOM PEMRED: Pak No dan Kenangannya
KOLOM PEMRED: Kenangan di RS Lapangan Idjen Boulevard, di Sinilah AboutMalang.com Bermula
KOLOM PEMRED: Kolaborasi
KOLOM PEMRED: Bisakah SMK Ambil Peran Jadi Akselerator Pemulihan Ekonomi Nasional?
KOLOM PEMRED: Tips Melamar Kerja yang Berangkat dari Pengalaman Merekrut
KOLOM PEMRED: Jejak Langkah Aktivisme