Konflik Pembangunan Rempang Eco City, Kapuspen TNI Klarifikasi Soal 'Piting' Warga

AboutMalang.com, 18 September 2023 - Konflik agraria yang sedang berlangsung yakni konflik pembangunan Rempang Eco City belakangan sedang heboh.

Salah satu yang jadi sorotan warganet adalah statement Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang perintahkan prajurit untuk 'piting' warga yang mendemo pembangunan Rempang Eco City.

"Dari masyarakatnya itu satu orang miting satu itu kan, umpamanya masyarakat seribu, ya kita keluarkan seribu, satu miting satu kan selesai," kata Yudo dari potongan video yang beredar di media sosial.

Baca Juga: Profil Muhammad Rudi, Wali Kota Batam Merangkap Kepala BP Batam: Dari Polisi jadi Politisi

Konflik Pembangunan Rempang Eco City ini disebabkan oleh rencana pengembangan kawasan ekonomi baru di Pulau Rempang ini.

Rencana pengembangan ini mengharuskan warga Pulau Rempang meninggalkan kampung halaman mereka.

Penolakan pun diberikan oleh warga lokal Pulau Rempang.

Penolakan demi penolakan ini berujung pada aksi bentrok yang ricuh.

Baca Juga: VIRAL Surat Terbuka Warga Melayu Rempang untuk Kepala BP Batam Muhammad Rudi: Tidur Kami Sudah Tak Nyenyak Pak

Tercatat bahwa kepemilikan lahan ini berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Masyarakat melayu lokal yang telah menempati pulau ini sebelum BP Batam dibentuk tidak memiliki sertifikat kepemilikan lahan pulau ini.

Yang kemudian pada 2001 pemerintah pusat dan BP Batam menerbitkan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) kepada perusahaan swasta dan berpindah tangan ke PT Makmur Elok Graha.

Baca Juga: BINGKAI FOTO Twibbon Prabowo Subianto Partai Gerindra, Gratis dan Mudah Diunduh!

Konflik demi konflik terus terjadi ketika proyek Rempang Eco City ini mulai dikerjakan.