Penentuan Posisi Capres-Cawapres Jadi Ujian Kohesi KIB, Ini yang Harus Jadi Pertimbangan

- Kamis, 22 September 2022 | 20:52 WIB
KIB dapat maju dalam Pemilu 2024 sebagai capres atau cawapres? (Foto: Dok. DPP Partai Golkar)
KIB dapat maju dalam Pemilu 2024 sebagai capres atau cawapres? (Foto: Dok. DPP Partai Golkar)

About Malang, 22 September 2022 - Pangi Syarwi Chaniago, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting nilai bahwa KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) bisa bergabung menuju Pilpres 2024 dengan ajukan kader internal di proses kandidasi.

Posisi sebagai calon presiden atau calon wapres juga dapat dipertimbangkan KIB dalam Pilpres 2024 nanti.

"KIB ini bisa menyiapkan kader terbaiknya untuk menjadi calon presiden," ujarnya di Jakarta, Kamis, 22 September 2022.

Baca Juga: Pengamat Politik Sarankan KIB Perlu Bangun Komunikasi Pascakonflik Internal PPP

"Artinya ada kecenderungan KIB bisa memakai tiketnya atau tiketnya tidak dirobek tapi tiket ini dipakai oleh oleh partai pengusung sendiri dengan mengajukan kader terbaiknya atau ketua umumnya atau tokoh-tokoh sentralnya, apakah positioning sebagai capres atau positioning sebagai cawapres," ungkapnya juga.

Syarwi menambahkan KIB juga bisa mengajukan calon dari eksternal KIB.

Hal itu akan meneguhkan KIB sebagai koalisi yang inklusif dengan memberikan kesempatan pada tokoh di luar KIB yang tidak terakomodasi di partai politik, padahal sosok tersebut punya popularitas dan elektabilitas yang mumpuni.

"Yang kedua adalah memang KIB akan bisa menampung orang-orang yang potensial yang tidak punya boarding pass, yang tidak punya partai," katanya.

Baca Juga: Pengamat Politik Nilai Situasi Pasca-Mukernas PPP akan jadi Tantangan Berat KIB

"Dia tokoh eksternal tapi punya nilai jual yang bagus, elektabilitas yang bagus maka KIB akan bisa mengakomodasi mereka tokoh-tokoh eksternal untuk memakai boarding pass KIB ini," terusnya.

Menurutnya, proses kandidasi juga menjadi ujian KIB. Pemilihan kandidat akan banyak membutuhkan penyesuaian pada kepentingan politik dari partai anggota koalisi.

Hal itu akan sangat berpengaruh pada kerekatan koalisi.

"Daya rekat lem koalisi ini sebetulnya ada pada kandidasi. Inilah soal yang akan diuji. Apakah koalisi KIB mengalami patah di tengah jalan Apakah KIB akan bertahan sampai akhir? Ini daya rekat lem koalisi ini sangat berbasis kepada preferensi kandidasinya," tegasnya.

Baca Juga: KIB Susun Visi-Misi Program Koalisi, Pengamat Politik Unair: Langkah Progesif Jangan Jadi Antiklimaks

Halaman:

Editor: Arvendo Mahardika

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X