About Malang, 8 Desember 2022 - Pemerintah berupaya meningkatkan investigasi untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi di atas 5% tiap tahunnya.
Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah persyaratan dan juga perizinan yang diperlukan oleh investor ketika penanaman modal di Indonesia.
Airlangga Hartarto selaku Menko Perekonomian klaim bahwa saat ini pemerintah telah dapatkan potensi sebesar US$ 30 miliar atau setara Rp 467,7 triliun (kurs Rp 15.593 per US$).
Baca Juga: Adanya KEK jadi Harapan Baru, Airlangga Hartarto Sebut Transformasi Digital jadi Agenda Penting
Ia ungkap bahwa potensi aliran modal itu masuk di berbagai sektor industri.
Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menilai sudah banyak perubahan yang terjadi dalam konteks kemudahan berinvestasi di Indonesia.
"Sudah ada perubahan berbagai fasilitasi investasi, sudah dimudahkan seperti adanya one stop services yang mulai dijalankan dan terus diperbaiki," terangnya.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Gaungkan Anti Politik Uang, Pengamat Sebut Ada 4 Faktor
Menurutnya, investasi tidak hanya berkutat soal kemudahan dan fasilitasi yang didapat investor ketika hendak menanamkan modal di Indonesia. Pemerintah juga patut mempertimbangkan kemudahan yang diberikan pada investor ketika menjalankan usaha.
Artikel Terkait
Meski Ridwan Kamil Miliki Elektabilitas Cukup Tinggi, Golkar Yakini Tetap Capreskan Airlangga
Prioritaskan Airlangga Hartarto Sebagai Capres, Pengamat Sebut Karier Airlangga Cemerlang
Inflasi November Melandai, Airlangga Hartarto: Tetap Terkendali Jelang Nataru
Airlangga Hartarto Berikan Wake Up Call Bagi Industri Farmasi dan Kesehatan, Apa Itu?
Airlangga Hartarto Gaungkan Anti Politik Uang, Pengamat Sebut Ada 4 Faktor
Adanya KEK jadi Harapan Baru, Airlangga Hartarto Sebut Transformasi Digital jadi Agenda Penting
Airlangga Hartarto Ungkap Pemerintah Memproyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Nasional Tahun 2023 Sebesar 5,3 Persen