About Malang, 8 Desember 2022 - Pangi Syarwi Chaniago selaku Direktur Eksekutif Voxpol Center Center Research and Consulting nilai KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) punya ikatan yang lebih kuat karena merekat dengan adanya landasan programatik.
Adanya landasan programatik tersebut lebih kuat jika dibandingkan dengan koalisi yang direkatkan dengan basis kandidat yang dinilai lebih rapuh.
"Jadi wajar basis gampang drop-out," ujar Pangi.
"Basis koalisi bukan berbasiskan platform idelogi, bukan tautan programatik tapi klik koalisi soal kandidasi saja, jadi basis koalisi ini rapuh sebetulnya," terangnya.
Partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri atas Golkar, PAN, dan PPP mempunyai visi-misi koalisi yang terbingkai dalam Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN). Program tersebut menjadi perekat antara partai anggota koalisi. KIB lebih memilih pendekatan program dibanding pendekatan sosok nama capres.
Meski demikian, Pangi menilai KIB juga bertumpu pada pendekatan yang lebih transaksional dan pragmatis, serta bisa menampung semua partai.
Baca Juga: Mudahkan Syarat Investor Tanam Modal, Airlangga Hartarto Ungkap Adanya Perubahan Fasilitas Investasi
"Lem perekat koalisinya pendekatan transaksional dan pragmatis, lebih ke match all party," tegasnya.
Artikel Terkait
Meski Ridwan Kamil Miliki Elektabilitas Cukup Tinggi, Golkar Yakini Tetap Capreskan Airlangga
Prioritaskan Airlangga Hartarto Sebagai Capres, Pengamat Sebut Karier Airlangga Cemerlang
Airlangga Hartarto Berikan Wake Up Call Bagi Industri Farmasi dan Kesehatan, Apa Itu?
Ketum PAN Sebut Airlangga Hartarto Dinilai Layak dan Pantas Maju sebagai Calon Presiden dari KIB
Airlangga Hartarto Gaungkan Anti Politik Uang, Pengamat Sebut Ada 4 Faktor
Adanya KEK jadi Harapan Baru, Airlangga Hartarto Sebut Transformasi Digital jadi Agenda Penting
Airlangga Hartarto Ungkap Pemerintah Memproyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Nasional Tahun 2023 Sebesar 5,3 Persen